12 Jenis Burung Yang Bisa Di Koloni

Jenis burung yang bisa di koloni adalah :

1. Kenari

2. Murai batu medan

3. Jalak Suren

4. Manyar

5. Kutilang

6. Cucak Jenggot

7. Terucuk

8. Colibri

9. Gelatik

10. Kacer

11. Poksay 

12. Beo

Bagi penggemar burung kicau, burung yang bisa di koloni merupakan salah satu yang bisa diternakan dan hidup bersama. Selain menjadi burung favorit, berkicau merdu, dengan warna bulunya yang indah.

Bagaimana jika ingin membudidayakan burung koloni sebagai usaha sampingan? Tentu saja  anda bisa – Salah satu caranya adalah dengan sistem koloni atau kelompok, di mana sekawanan burung dipelihara dalam sangkar besar.

Ternak sistem koloni adalah cara beternak burung dengan menempatkan beberapa burung jantan dan betina dalam satu kandang besar – Dengan begitu burung jantan dan betina bisa memilih sendiri pasangannya.

Berikut tips dan cara beternak jenis burung yang bisa di koloni :

1. Persiapan kandang

Langkah awal untuk memulai ternak burung koloni adalah terlebih dahulu menyiapkan kandangnya. Buat kandang sesuai dengan kapasitas yang akan anda ternakkan.

Jika ingin berternak burung dengan sistem koloni maka buatlah kandang yang cukup luas. Buat kandang di tempat terbuka dan aman dan nyaman untuk burung koloni tersebut.

Buatlah kandang sedemikian rupa agar kandang burung mendapat sinar matahari. Disarankan untuk membuat 1/3 bagian atap kandang menggunakan atap transparan agar sinar matahari dapat masuk.

Burung yang dipelihara secara berkoloni harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, agar burung kenari tetap sehat dan tidak gemuk. Sebaiknya sediakan lampu di dalamnya sebagai penerangan pada malam hari, minimal neon 10 watt.

2. Memilih indukan

Untuk ternak dengan sistem koloni sebaiknya memilih indukan yang berkarakter pendiam, baik jantan maupun betina, agar burung kenari tidak mengamuk selama di kandang. Selain itu pilihlah indukan yang sudah berproduksi karena burung koloni akan lebih cepat bereproduksi.

Ciri-ciri burung kenari jantan yang bisa dijadikan indukan adalah burung kenari yang tidak sakit, gacor, memiliki warna yang indah dan cerah. Selain itu pilihlah burung jantan yang sudah memiliki bentol kemerahan di bawahnya yang menandakan burung tersebut sudah siap kawin dan semakin dekat dengan betina.

Sedangkan indukan betina, pilihlah indukan yang sehat dan siap kawin, serta pilihlah indukan betina yang memiliki nafsu makan tinggi dan memiliki warna bulu yang cerah. Dalam satu kandang koloni, jumlah pasangan yang ideal bisa 1 jantan 4 betina atau 2 jantan 8 betina.

3. Memberi makan

Pakan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan ternak burung koloni. Jenis pakan yang diberikan pun beragam, seperti pakan pokok dan pakan tambahan.

4. Sistem Koloni Lengkap

Selain beberapa cara di atas, Anda juga perlu menyiapkan beberapa fasilitas penunjang di dalam kandang, seperti menyediakan tempat minum, tempat makan dan juga sarang burung koloni untuk bertelur. Buatlah sarang lebih banyak dari jumlah burung betina dan jarak antar sarang minimal 50 cm dan usahakan untuk menambahkan variasi tanaman atau bunga pada setiap sarang.

Kelebihan dan Kekurangan Peternakan Burung Sistem Koloni

1. Keunggulan Ternak Burung Sistem Koloni

  • Sistem koloni ternak lebih praktis, karena anda tidak perlu lagi menjemur burung setiap pagi.
  • Lebih menghemat waktu saat memberi makan karena hanya memberi makan dalam satu kandang.
  • Anda tidak lagi direpotkan dengan burung yang cocok, karena burung akan mencari pasangannya sendiri.

2. Kekurangan Sistem Ternak Burung Koloni 

  • Burung jantan mudah stress karena kawin dengan beberapa betina sekaligus.
  • Burung beresiko melakukan perkelahian karena mereka semua berinteraksi satu sama lain di kandang yang sama.
  • Burung yang sedang berproduksi lebih besar kemungkinannya untuk diganggu oleh burung lainnya.

Tinggalkan komentar