Prinsip kerja motor starter menganut prinsip pengapian. Sistem yang melibatkan beberapa komponen seperti kontaktor, overload relay, motor starter dan push button. Kontaktor yang melibatkan pengalihan arus listrik dengan menggunakan coil magnetis, overload relay yang dapat memutuskan aliran listrik.
Prinsip kerja motor starter adalah prinsip pemutus hubung. Yang digunakan untuk mengontrol arus listrik yang masuk ke sebuah motor. Motor starter menggunakan kontaktor untuk membuka dan menutup jalur arus listrik yang masuk ke motor, yang kemudian memungkinkan starter untuk mengatur beberapa komponen.
Motor starter merupakan jenis motor yang dianggap lebih praktis dan sederhana karena lebih efisien untuk menghidupkan mesin. Berbeda dengan motor manual yang cukup rumit, motor tipe starter lebih bersahabat bagi pengguna baru khususnya. Melihat betapa iritnya motor tipe starter, banyak kendaraan roda dua dan empat yang beralih ke sistem ini.
Berikut penjelasan detail fungsi dan komponen motor tipe starter yang wajib anda ketahui :
Field Coil – Komponen pertama ini menggantikan magnet permanen yang biasanya ditemukan di motor jenis lain. Field Coil untuk menggantikan gaya elektromagnetik. Terbuat dari bahan tembaga, field coil berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang kemudian akan dihubungkan secara seri dengan armature.
Commutator – Komponen selanjutnya dari motor starter terletak di depan armature dengan bentuk plat tembaga yang unik. Komutator ini berfungsi sebagai penyambung arus listrik dan menyikat ke arah sisi kumparan angker.
Pada motor tipe starter, komutator dihubungkan dengan arus positif atau negatif. Karena dihubungkan dari kedua sisi arus sekaligus, komutator dapat mencegah terjadinya hubungan singkat.
Rumah Motor – Komponen selanjutnya di sini disebut rumah motor. Alasan motor housing disebut case adalah karena fungsinya untuk menampung berbagai komponen yang masuk ke dalam sistem starter. Rumah motor terbuat dari logam tubular.
Kuas – Komponen selanjutnya disebut kuas. Seperti namanya, komponen ini berbentuk seperti kuas dan berfungsi sebagai penyambung arus dari penghantar statis ke penghantar dinamis.
Terdapat empat sikat atau brush pada komponen ini, dan keempatnya mensuplai listrik langsung dari terminal 50. Transmisi akan mendarat pada kumparan armature yang berputar melalui komutator.
Keempat brush tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu brush negatif dan brush positif. Kedua sikat negatif didukung oleh penahan tanah dan dihubungkan ke komutator. Sedangkan dua sikat positif lainnya ditopang oleh insulated holder yang kemudian dihubungkan ke komutator
Solenoid – Komponen motor starter yang pada gilirannya bertindak sebagai drive pinion dan memberikan tegangan ke bodi utama motor. Terbagi menjadi 2 jenis coil, solenoida terdiri dari pull-in coil yang berfungsi untuk mendorong komponen piston agar bagian pinion bergerak.
Sedangkan yang kedua disebut hold in coil yang fungsinya untuk menahan gerakan tarikan di dalam coil. Tak hanya itu, dudukan pada koil juga menghubungkan arus aki ke motor utama.
Sakelar Magnetik – Nama lain untuk sakelar magnet adalah sakelar magnet. Fungsi dari motor starter ini adalah sebagai saklar utama yang mengatur arus yang masuk ke field coil atau area kumparan.
Tidak hanya itu, magnetic switch juga mengontrol pinion gear dengan cara mendorong dan menariknya. Terhubung langsung ke plunger, sakelar magnet juga memiliki fungsi nyala dan mati magnet.
Kuk dan Tiang – Kuk dan tiang adalah bagian penting dari motor starter. Kuk berfungsi sebagai pengikat inti tiang yang terbuat dari logam berbentuk tabung atau silinder.
Sedangkan saudaranya yaitu tiang berfungsi sebagai penopang komponen inti medan yang memperkuat gaya magnet mesin. Umumnya motor tipe starter memiliki empat kutub yang semuanya dipasang pada yoke menggunakan baut.
Angker – Angker atau kumparan jangkar mampu menghasilkan gerakan berputar yang disebabkan oleh perbedaan arah gaya listrik. Arah gaya gerak listrik ini dihasilkan oleh kumparan medan. Fungsi angker adalah untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan gerak memutar.
Armature terbagi menjadi dua jenis, yaitu armature coil dan armature blake. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Kumparan angker berbentuk seperti kumparan yang terletak di sekitar poros motor.
Fungsi armature coil adalah untuk menghasilkan medan magnet pada komponen ini yang kemudian ditransmisikan ke field coil. Sedangkan armature brake berfungsi untuk pengereman pada saat pinion gear dilepas dari flywheel.
Drive Lever – Komponen selanjutnya ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan part lainnya. Drive lever memiliki bentuk seperti garpu yang berfungsi untuk mendorong pinion gear dari ring gear attachment yang terdapat pada flywheel.